Cerpen tentang keluarga ini merupakan contoh dari hasil karya saya sendiri. Ada banyak makna yang terkandung dalam cerpen tentang keluarga. Akan ada banyak kisah jika berkenaan dengan keluarga. Buat kamu yang saat ini masih merasa bingung mau nulis cerpen tapi bingung mau mulai dari mana, ini mungkin akan jadi salah satu referensi yang bisa kamu jadikan contoh. Kerangka Cerpen Tentang Keluarga Cerpen dibuat dengan menggunakan kerangka tertentu. Dalam penulisannya tentu harus menggunakan kerangka. Tujuannya yaitu untuk memperjelas penulisan novelnya. Selain itu, juga untuk membuat cerita dalam novel itu lebih mudah ditulis. Dilansir dari berikut adalah contoh kerangka novel cerpen keluarga Tema Kasih sayang seorang ayah kepada anaknyaTokoh dan Penokohan Fatimah rajin, berbakti, dan baik hatiAyah penyayang, pekerja kerasIbu penyayangPak cik Hasan baikKerangka Perkenalan / EksposisiFatimah adalah seorang anak dari keluarga kuli penambang timah yang miskinFatimah memiliki 3 adik dan ia harus merawatnyaFatimah adalah murid kelas 6 sekolah dasarAyah Fatimah adalah seorang pekerja keras yang menyayangi anak-anaknyaKonflikFatimah bercita-cita menjadi seorang guru bahasa InggrisAyah Fatimah ingin membelikan kamus untuk anaknya tersebutAyah Fatimah berusaha sekuat tenaga mencari uang untuk membeli kamusDengan bekerja keras ayah Fatimah dapat membeli kamusKlimaksFatimah sangat senang dengan pemberian ayahnyaFatimah berusaha berterima kasih kepada ayahnyaAyah Fatimah meninggal karena longsorAnti klimaksFatimah sangat terluka dengan kepergian ayahnyaFatimah harus meninggalkan sekolahnya untuk bekerjaPenyelesaianFatimah mengerti betapa pentingnya ayah dalam hidupnya Namun kerangka ini tidak ada di contoh cerpen tentang keluarga di bawah ya. Karena cerpennya sendiri tidak bisa saya tampilkan disini. Ini hanyalah kerangkanya saja. 5 Contoh Cerpen Tentang Keluarga Dan berikut ini adalah contoh isi atau cerpennya saja tanpa menggunakan kerangka cerpen. Contoh kerangka cukup di atas saja ya, berikut adalah contoh cerpen tentang keluarga. 1. Cerpen Tentang Keluarga Bahagia “KELUARGA ADALAH SEGALANYA” Aku bernama Haikal aku memiliki keluarga yang cukup lengkap. Ada ayah, ibu dan kakaku. Kami tinggal di sebuah kota di Bandung. Dan ayahku bekerja sebagai seorang pelaut. Ayah pergi bekerja dan pulang tiga bulan sekali bukan hal mdah bagi kami selalu terpisah jarak dan waktu. Ketika aku kecil aku selalu menangis saat mengantar kepergian ayah untuk berlayar. Aku selalu menghalangi jalannya. Dan itu selalu membuat matanya berkaca-kaca. “Ayah pergi demi kalian anak-anaku, demi ibu dan demi masa depan kita”. Setiap tiga bulan terakhi aku selalu menunggu ke datangan ayah bahkan aku selalu tertidur di ruang tamu untuk menanti kehadirannya. Bukan oleh-oleh yang kami buru. Tapi harum tubuh ayah yang kami rindukan. Seperti saat ini pukul ada yang mengetuk pintu“tok..tok..tok Assalamualaikum”. Kami menjawab sambil berhamburan ke depan pintu. Setelah terlihat sosok gagah itu kami langsung berhamburan kepelukannya merasakan harum bau tubuhnya dan melepaskan rindu yang kian menggebu akhirnya terlepaskan. Keesokan harinya merupakan momen yang kami tunggu untuk sekedar berkumpul menikmati secangkir teh atau sarapan bersama dan itu hanya ada waktu satu minggu. Setelah itu ayah akan pergi lagi selama tiga bulan untuk bekerja memenuhi keperluan dan masa depan kami. Waktu sebentar itu merupakan kebahagian yang teramat sangat untuk kami. Baca juga Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari 2. Cerpen Tentang Keluarga Sederhana SEDEKAH SEDERHANA Namaku Mariyam aku tinggal di sebuah pedesaan di Jawa Barat. Ayah ku bekerja sebagai guru ngaji di kampungku. Dan ibuku seorang penjahit. Kami berkehidupan sangat sederhana. Aku bersekolah di SD Negri dekat dengan kampungku, setiap hari aku mengambil dagangan dari mpok yuni untuk di titipkan di warung-warung sambil berangkat sekolah. Dan pulangnya aku akan menagih hasil simpanan di warung-warung tersebut. Pekerjaan ini untuk meringankan kedua orang tuaku agar tidak memberikan uang jajan. Namun ada salah satu ajaran yang di ajarkan oleh ayah ibuku yang sampai saat ini selalu teringat yaitu sedekah subuh. “Sedekahlah saat waktu subuh, karena pada waktu subuh akan datang malaikat yang memohonkan dua permohonan. Yang pertama tambahkanlah rezeki orang yang menunaikan sedekah subuh dan bangkrutkanlah orang yang menahan hartanya dan tidak bersedekah.” Itu merupakan nasihat dari sang ayah ketika selesai melaksanakan shalat subuh. Aku ibu dan ayah mempunyai tempat sendiri-sendiri untuk menyimpan sedekah subuh kami. Dan amalan itu telah kami amalkan sampai usiaku tiga puluh tahun dan kini orang tuaku telah tiada namun nasihatnya masih kami amalkan dan sangat luar biasa. Kehidupan kami begitu damai dan tentram meski kami tidak kaya namun setiap rezeki yang kami dapatkan terasa berkah dan nikmat. Karena kunci kenikmatan adalah rasa syukur. Kesederhanaan yang diajarkan orang tua kami begitu sangat berarti untuk kami menjalani kehidupan duniawi yang hanya sebentar ini. Kelapangan rezeki, tentram hidup, banyak saudara dan damai. 3. Cerpen Tentang Keluarga yang Tidak Harmonis TAK SEIA SEKATA Apa yang kamu harapkan dari keluarga yang di sebut harmonis? “Aku sering mendengar kata harmonis di dalam sebuah ikatan keluarga. Mungkin perasaan orang tua yang sayang anaknya, anak yang menghormati orang tuanya, adik kakak yang saling menyayangi.” Itu hanya khayalan. Diary 12 november 2013 Ku akhiri curhatanku di buku dyary kumal kesayanganku ini. Aku Tiara merupakan seorang anak bungsu dari ibu bernama Evi dan Ayah bernama Tono. Dulu mereka ayah ibuku yang selalu memberikan perhatian saat usiaku 8 tahun. Ya tepat 8 tahun yang lalu keluargaku masih bahagia dan baik-baik saja. Setiap ayah dan ibu bertengakar tiada permintaan maaf dari kedua belah pihak karena saling gengsi untuk meminta maaf duluan. Dan mereka hidup bersama lagi seperti tak terjadi apa-apa. Namun, itu telah berubah saat Ayah selalu asyik bercengkrama dengan hp nya. Bahkan aku sering mendengar ayah berhaha-hihi dengan temannya di hp tersebut. Ibuku sudah bosan menegurnya dia telah memilih diam. Suatu saat ibu menemukan Whatsap ayah dengan perempuan lain dengan kata-kata yang tak senonoh dilontarkan oleh lelaki yang telah memiliki istri. Ibu marah besar, dan berakhir dengan memasukan baju-bajunya dan bajuku ke dalam koper dan bersiap pergi dari rumah itu. Ayah berteriak sambil menahan amarah “silahkan pergi aku juga sudah bosan dengan sikapmu, kamu yang dulu juga pernah berselingkuh tapi aku bersikap biasa. Aku hanya marah sesaat. Jika kamu memilih pergi silahkan kita memang sudah tak seia sekata, kita sudah memilki kebahagiaan lain dan itu bukan di sini” Ternyata komunikasi di antara mereka tidak terjalin dengan baik tak ada yang ingin meminta maaf duluan dan menyelesaikan masalah sampai tuntas. Tapi masing-masing menyimpan sakit yang sama namun terpendam. Sehingga akhirnya meledak dan membuat buah hati menjadi korban atas keegoisan masing-masing. 4. Cerpen Tentang Keluarga Kecilku KELUARGA KECILKU Namaku Andrian aku seorang anak dari ayah bernama Andri dan ibuku bernama Tia. Usiaku sudah mencapai hampir kepala tiga dan aku sudah berniat ingin menikah. Dari tiga puluh tahun yang lalu keluarga kecil kami tidaklah berubah. Karena aku merupakan anak tunggal Ayah dan Ibu kami selalu bertiga. Dan sampai saat ini jumlah kami tidak bertambah. Di usia ayah dan ibu sudah mulai menua. Mereka menginginkan aku untuk tetap tinggal bersama mereka. Ayah bilang keluarga kecil kita tak akan pernah terpisah. Ayah dan ibu tidak memiliki sanak saudara. Aku tidak pernah bertemu dan mengenalnya. Dan memang tidak ada. Sehingga kami benar-benar sebuah keluarga kecil. Kecil jumlahnya namun cinta dan kasih sayang kami begitu banyak dan besar jumlahnya. “Bentuklah keluarga kecilmu di dekat kami nak biar kita tetap bersama-sama”. Itulah pesan ayah ibuku ketika akan menjelang pernikahan berlangsung. Aku telah menemukan wanita yang tepat yang akan mengukir keluarga kecil lainnya di sini melanjutkan kisah keluarga kecilku. Baca juga 5 Cerpen Singkat Bermakna Tentang Kehidupan 5. Cerpen Tentang Keluarga yang Hancur KEPUTUSANMU MEMBUAT KITA HANCUR Ting… ponselku berbunyi ada pesan masuk “Nis, ini ayahmu kan? Sedang mengetik….. Itu adalah pesan Whatsap dari sahabatku Adila. Aku masih menunggu sambil penasaran apa yang dia ketik di pesan selanjutnya. Ting Dia mengirimkan sebuah photo bukan hanya satu tapi sampai dua puluh. Dan aku bergetar meilhat photo-photo tersebut. Itu… photo ayahku bersama wanita yang menggendong bayi dan wanita itu cukup sangat muda mungkin di atasku dua tahun. Namaku Anisa aku seorang mahasiswa kedokteran semester akhir. Ayahku bernama Handoko seorang pembisnis restoran dan membuka cabang di berbagai kota. Ayahku sangat cukup tampan dan gagah meski sekarang sudah mendekati usia kepala lima. Bukan hanya gagah tapi ayah yang seorang pembisnis memang selalu di dekati banyak wanita. Ibuku bernama Karmila wanita cantik dan masih energik di usianya yang kini hampir 48 tahun. Dan dia hanya menjadi seorang ibu rumah tangga biasa. Selama ini ibuku tidak menaruh curiga bahwa ayah memiliki wanita idaman lain. Karena ayah selalu bersikap romantis terhadap ibu meski sering pergi ke luar kota. Dia selalu royal terhadap aku dan ibuku. Kasih sayangnya tidak pernah berkurang selalu memberikan apapun yang aku mau. Dan dari kabar sahabatku aku mulai tahu dan membicarakannya dengan ibu. Terjadilah perang dunia antara ayah dan ibu. Ibu minta cerai karena tidak mau di madu. Dan ternyata ayah sudah menikah tiga tahun yang lalu saat di kota Bandung. Dan kini telah memiliki bayi berusia satu tahun dan berjenis kelamin laki-laki itu adalah impian ayah sejak dulu. Dan kini ayah lebih memilih perempuan itu di bandingkan aku dan ibuku. Terdengar kabar ayah mengalami kebangkrutan yang cukup parah sehingga menjual semua aset-asetnya termasuk rumah kami. Keluarga kami menjadi hancur dan aku tak bisa melanjutkan pendidikanku karena tak ada lagi biaya. Ternyata beda istri beda rezeki Akhir Kata Cerpen tentang keluarga ini ada banyak banget contohnya. Intinya, cerpen tentang keluarga ini adalah cerita pendek yang dilatarbelakangi oleh masalah keluarga. Kamu juga mungkin punya cerita dalam hidup kamu yang ingin dijadikan cerpen. Kamu bisa kok terbitkan cerpen kamu di halaman blog ini. Gratis gak perelu biaya sama sekali.
Miraclein Cell No.7. Film sedih bertema keluarga asal Korea ini adalah salah satu film keluarga yang populer di Korea. Karena kepopulerannya, film ini bahkan telah di remake menjadi film Indonesia yang akan tayang pada September mendatang.. Miracle in Cell No.7 memiliki kisah pilu dari hubungan seorang ayah dengan gangguan keterbelakangan mental
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ini cerita tentang keluarga ibu Dia, salah seorang dhuafa yang sedang diuji oleh Allah, dengan kerasnya hidup dan sulitnya ekonomi yang dialami oleh beliau dan keluarga. Bu Dia hanyalah seorang ibu rumah tangga seperti pada umumnya, sedangkan suami -Pak Syaifudin- kesehariannya hanya bekerja sebagai tukang maaf sampah, yang tugasnya mengumpulkan sampah-sampah lalu kemudian dibawa ke TPA setempat, yang kita tau semua besarnya gaji pekerjaan itu tidaklah menjadi cukup memprihatinkan adalah adanya lima buah hati dalam keluarga tersebut, dan rentang usianya pun berdekatan. Dimulai dari anak pertama yang masih berada di jejang kelas 3 SD, kemudian anak kedua yang saat ini masih TK. Lalu adiknya, anak ketiga yang saat ini masih PAUD, yang akan di susul adiknya -anak keempat- di tahun depan. Dan anak bungsu dari Ibu Dia masih berusia balita, dan mirisnya namanya pun belum terdaftar di dalam Kartu Keluarga. Bisa kita bayangkan bagaimana perjuang dari keluarga Bu Dia dan suami dalam menghudupi kebutuhan sehari-hari, ditambah lagi adanya biaya untuk pendidikan anak-anaknya. Beruntung saat ini SPP untuk jenjang pendidikan tinka SD sdh disubsidi oleh pemerintah. Setidaknya itu bisa menjadi peringan bagi Bu Dia. Dengan kondisi seperti itu, merupakan hal yang wajar apabila tunggakan Bu Dia dimana-mana dan mulai menumpuk, terutama untuk biaya sekolah TK dan PAUD. Hal itu yang terjadi dengan keluarga beliau, yang menjadikan Bu Dia beserta istri hendak berencana untuk menghetikan proses kegiatan sekolah sang anak, terutama yang saat ini menduduki jenjang TK, dikarenakan tunggakan yang sudah menumpuk dan juga ada rasa malu dan khawatir nanti akan menganggu psikis sang anak. dok. Beruntung pihak sekolah setempat, TK Dharma Wanita Persatuan Balearjosari bertindak cekatan dan mengharap agar Bu Dia tidak menghentikan seklah anaknya, demi perkembangan dan pendidikan sang buah hati. Dan Alhamdulillah setelah kepala sekolah berkoordinasi dengan LAZ Nurul Hayat Malang, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk bersinergi dan membantu keluarga Bu Dia, dalam hal pelunasan tunggakan SPP dan juga kelengkapan sekolah seperti buku, seragam dan alat sekolah lainnya. dok. Tak lupa pula kabar bahagia ini kami sampaikan ke Bu Dia dan keluarga, beserta juga anak-anaknya dengan harapan ini semua bisa menjadi pelecut semangat untuk keluarga Bu Dia pada khususnya, dan juga untuk kita semua pada umumnya, bahwa segala sesuatu yang menimpa kita itu adalah rencana Allah, dan Tuhan tidak akan pernah diam meninggalkan kita, selama kita selalu ingat kepadaNya. Lihat Sosbud Selengkapnya
IP(Intelectual Property) besar “Keluarga Cemara” kembali dengan kisah keluarga kecil di pedesaannya melalui sekuel Keluarga Cemara.Kini, Ismail Basbeth lah yang berkesempatan mengarahkan kisah tersebut dalam Keluarga Cemara 2, bersama Mohammad Irfan Ramly sebagai penulis.Film produksi Visinema Pictures, Jagartha, dan Astro Shaw
Ilustrasi cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Cerpen tentang KeluargaIlustrasi cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Ilustrasi cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Pagi ini cuaca sangat cerah, aku bangun dari ranjangku dan meraih handuk yang kuletakkan di atas bangku belajar. Sesekali aku melihat ke arah kaca di sana, aku bisa melihat mata sembab yang menandakan kepedihan. Selesai mandi dan semuanya beres aku langsung keluar rumah tanpa pamitan dan langsung ke gudang untuk mengambil sepeda lamaku. Selama diperjalanan pikiranku hanya tertuju pada kejadian semalam. Tak terasa air mata sudah mengalir di pipiku. Setelah sampai di gerbang sekolah aku langsung memarkirkan sepeda dan berjalan lemas ke arah kelasku. Teman temanku mungkin merasa aneh dengan sifatku hari ini.”Clara apa yang sedang terjadi denganmu” Tanya aries”Aku gak apa-apa” pelajaran terakhir pun selesai. Aku langsung berjalan ke arah sepedaku dan mengayuhnya dengan hati-hati. Saat sudah sampai di depan pintu rumahku aku mendengar teriakan, bahkan makian yang tak pantas keluar dari mulut kedua orang tua. Aku mengurungkan niat masuk ke rumah itu dan langsung mengayuh sepeda sekencang mungkin dengan harapan supaya angin bisa membawa beban pikiranku. Tiba-tiba aku langsung terhenti di taman bermain yang pernah aku mainin bersama keluargaku. Tak terasa air mata kembali membasahi pipiku. Aku duduk sebentar di ayunan itu. Beberapa menit kemudian aku ingin pulang kerumah karena merasa lapar. Setelah sampai di rumah aku langsung membuka kulkas dan menemukan snack kesukaanku dan memakannya dengan tenang.”Clara keputusan ayah sudah bulat. Jika kamu tetap tidak menyetujui perceraian itu maka akan sia-sia” Mendengar hal tersebut membuatku semakin kesal dan sedih.”Iya, bercerailah dengan cepat! Lebih cepat lebih bagus” Ujarku dengan nada kejadian seperti ini baru terjadi semenjak kakakku meninggal. Sebelum kakakku meninggal, semuanya baik-baik saja. Saling berbagi kehangatan tapi itu bukan untukku, semuanya hanya untuk langsung berhenti menulis dan merebahkan diri di rajangku dan tidur. Keesokannya aku bangun dari tidur dan menjalankan rutinitas pagi ku aku turun dari tangga dan langsung di beri pelukan hangat dari ibuku. Aku langsung terheran heran.”Mulai sekarang kami akan menyayangimu seutuhnya ” Kata ibuku dengan lembut.”Tapi kertas perceraiannya?”Ternyata mereka sudah membuang surat perceraian itu ke kotak sampah. Akhirnya aku datang ke sekolah dengan muka berseri-seri, teman-temanku sangat terheran-heran sedangkan aku hanya tersenyum lebar kepada cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Faizan menonton acara kartun. Keluarga Pak Somat. Kadang dia tertawa sendiri melihatnya. Di saat iklan, Faiza mengganti channel televisi. Ibunya memperhatikan itu. Faiza sekilas menonton berita."Korupsi? Apa itu?", celoteh Faiza sendirian. O iya, Faiza kelas enam."Apa, Za?", sahut ibunya."Itu bu.. Ada yang memakai baju warna orange.. Korupsi..", kata Faiza."Memangnya korupsi itu apa, bu?", tanya memutar otak untuk menjelaskan arti korupsi untuk anak seusianya.***"Oh, jadi korupsi itu seperti mencuri ya, bu?", tanya Faiza."Ya semacam itu, Za. Tapi uangnya banyak sekali itu.. Uang itu milik negara..", ujar ibu."Seharusnya uang itu kan untuk pembangunan atau untuk membantu orang miskin tetapi dikurangi oleh orang yang korupsi.. ", lanjut ibu."Misalkan, seharusnya uang untuk diberikan kepada orang miskin itu seratus ribu.. Tetapi yang diberikan ternyata hanya delapan puluh ribu.. Yang dua puluh ribu untuk dirinya sendiri.. Itu contoh kecil korupsi, Za..", kata ibu."Misalkan juga untuk membeli semen, seharusnya harga hanya tujuh puluh ribu rupiah. Tetapi dilaporkan berharga seratus ribu rupiah. Uang yang tiga puluh ribu untuk dirinya sendiri, itu juga korupsi Za..", kata ibu menyimak yang dikatakan ibu."Berarti kalau yang ditangkap itu pasti uangnya banyak ya, bu? Yang memakai baju orange itu...", tanya Faiza."Iya, tentu Za..", jawab ibu."Uang negara itu dipakai untuk membuat kaya dirinya sendiri. Bisa membeli mobil, membuat rumah yang bagus.. Nah itu sangat merugikan negara..", lanjut ibu.***"Nah, inti dari korupsi itu adalah tidak bersikap jujur Za.. Jika jujur, maka orang akan berhati-hati dalam bicara, bersikap dan lainnya..", kata ibu."Kamu bisa melatih kejujuran pada diri sendiri sejak kecil. Contohnya, disuruh membelikan minyak goreng. Kalau ada sisanya ya dikembalikan kepada ibu..", kata ibu memberikan contoh."Kalau dalam hal belajar, kamu harus berusaha datang tepat waktu di sekolah, tidak menyontek saat ulangan, tidak mencuri uang punya teman dan lainnya..", kata bapak menyambung perkataan ibu."Nah, kalau kamu sejak kecil selalu jujur, maka kalau kamu besar nanti juga akan berusaha berbuat jujur, Za. Jadi apapun nanti, kamu akan terbiasa jujur.. tidak mengambil yang bukan milikmu..", lanjut mengerti apa yang dikatakan ibu dan bapak. Ternyata, setiap orang harus bersikap jujur agar tidak korupsi. Kalau tidak jujur bisa ditangkap seperti orang-orang yang memakai baju orange. Faiza tidak mau menjadi seperti cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Nisa memandang amplop-amplop yang dia pegang. Amplop terkecil bersih. Ada 20 Di atas meja ada uang sepuluh ribuan, dua puluh ribuan dan lima puluh ribuan. Di atas meja itu juga tergeletak buku kecil yang terbuka dan sebuah bolpoin.***"Sa, ini tolong dimasukkan ke dalam amplop-amplop ini..", pinta ibu."Dan ini ada buku catatan. Ini uangnya..", lanjut ibu Nisa menerima amplop, buku catatan dan sejumlah uang dari tangan ibu. Nisa waktu itu masih sekolah jenjang SD kelas lima. Nisa membaca catatan di buku ibu. Kemudian dia mendapati tulisan nama-nama yang tak asing. Dan sekaligus ada catatan nominal uang."Mengko nek wis diamplopi, tolong dikasihkan ke nama-nama itu ya..", pinta ibu."Nggih, bu..", jawab Nisa."Kita harus berbagi, Sa. Sedikit atau banyak rezeki yang kita miliki itu ada hak orang lain..", kata ibu."Dengan begitu harta yang kita miliki akan bersih, Sa. Percayalah dengan memberi, kamu tidak akan menjadi miskin. Justru kamu akan menjadi kaya.. Kaya hati, Sa", lanjut mendengarkan perkataan ibu sambil memasukkan uang-uang itu ke dalam amplop.***Nisa masih memegang amplop-amplop putih baru ukuran kecil itu. Masih teringat jelas nasehat dengan pemberian contoh langsung dari almarhumah ibunya."Alhamdulillah, ini tahun pertamaku mendapatkan gaji dari kerjaku. Dan pertama kali membagi ini untuk tetangga-tetanggaku yang kekurangan..", batin mulai memasukkan uang-uang miliknya ke dalam amplop. Sesuai dengan catatan, amplop A berisi berapa, amplop B berisi berapa dan seterusnya. Mungkin tak seberapa, tapi akan memberi manfaat bagi yang benar-benar dulu Nisa membantu ibunya, sekarang Nisa mengeluarkan sedekah ini dari hasil jerih payahnya sendiri.
- Ибоֆէпըн αሯюл
- Сноτ αщеφዥфуዟ
- Неቹ የ
- Аኟеш псобубриψе меրопсеб уτэжа
- Сεлቄσеμеμε пሌзևщ
- Миц щеκуηашуዩ θкуклըչ
- Чифу дፃдօзавец ኛуχιշθ
Ceritafabel ini berkisah tentang seekor kelinci sombong karena merasa dirinya lah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya. kebutuhan gizi harian si Kecil lebih terperinci melalui fitur Kalkulator Gizi yang juga terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, Ibu bisa cek
Drama keluarga adalah salah satu genre novel yang banyak dicari orang selain romkom. Ada yang spesial dari genre ini, lapisan cerita dan karakternya yang membuatnya bagai jaring laba-laba. Bercabang, tapi akhirnya menyambung jadi satu juga. Buat kamu yang menggemari novel-novel drama macam Angela's Ashes atau My Sister's Keeper, tujuh novel di bawah ini sangat direkomendasikan untuk ditamatkan. 1. Ask Again, Yes Novel karya Mary Beth Keane ini menggunakan latar waktu yang cukup panjang dan melibatkan dua generasi di dalamnya. Dua keluarga, Gleeson dan Stanhope tinggal bertetangga, mereka sama-sama berasal dari keluarga imigran Irlandia yang menetap di New York. Namun, suatu insiden terjadi, membuat hubungan dua keluarga itu terus memburuk. Meski sebenarnya, mereka tak secara terang-terangan bermusuhan. Rumitnya lagi, dua anak mereka, Kate Gleeson dan Peter Stanhope jatuh cinta sejak kecil dan tak bisa dipisahkan. Penuh insight tentang memaafkan, ketulusan cinta, dan hubungan orang tua-anak, novel ini sukses bikin pembaca terenyuh sampai halaman terakhir. 2. Little Fires Everywhere Novel ini berkutat pada kehidupan dua keluarga. Keluarga pertama adalah Mia dan anak perempuannya, Pearl yang tinggal di sebuah apartemen sewaan milik keluarga Richardson. Mia yang menjadi titik berat novel ini digambarkan sebagai seorang seniman yang egois, dengan cerobohnya mengorbankan kehidupan yang stabil dan tentram demi passion-nya sendiri tanpa pikir panjang tentang masa depan sang sisi lain ada Bu Richardson dengan kehidupan yang stabil, suami yang selalu ada untuknya, dan empat anak. Kehidupan kedua keluarga yang bertolakbelakang ini akhirnya bersilangan ketika anak-anak mereka membentuk sebuah ikatan kuat dan kemunculan kasus perebutan hak asuh anak oleh salah satu rekan Bu Richardson. 3. An American Celestial dan Roy adalah pengantin baru yang bersiap menata kehidupan mereka di Amerika Serikat. Roy seorang eksekutif muda dan Celest adalah seniman yang kariernya makin melesat. Namun, di tengah rutinitas tersebut mereka menemukan banyak hal kecil yang menjadi kerikil dalam pernikahan beberapa isu penting yang terjadi dalam hubungan manusia seperti toxic masculinity, rasisme, dan emansipasi, ini adalah novel penting yang menggambarkan kehidupan modern pasangan muda masa kini. Baca Juga Pencinta Buku, Ini 5 Desain Perpustakaan di Rumah Khusus untukmu 4. We Were Liars Lockhart memang dikenal sebagai penulis novel remaja dengan isu-isu yang cukup sensitif. Kali ini ia mengajak pembacanya menilik kehidupan dan rahasia seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya tak ada yang salah darinya dan keluarganya. Ia menghabiskan waktu liburan musim panas di sebuah pulau pribadi bersama para sepupu dan kawan-kawannya, hingga perlahan ia membeberkan sebuah rahasia gelap keluarganya yang selama tersembunyi di balik segala kemewahan dan kemudahan hidup mereka. 5. Evvie Drake Starts Evvie adalah seorang janda yang berusaha membangun kembali puing-puing kehidupannya yang sempat hancur berantakan pasca kematian mendadak sang suami. Ia kemudian bertemu dengan Dean, seorang atlet yang mengalami krisis dalam hidupnya. Mereka merasakan kecocokan satu sama lain, tetapi ada saja yang menghambat hubungan mereka saat akan beranjak ke jenjang yang lebih jauh. Beda dengan novel romantis remaja, karakter orang dewasa membuat novel drama keluarga ini lebih mengena dan mewakili berbagai realitas kehidupan. 6. The Nix The Nix adalah novel dengan ukuran dan ketebalan yang bisa mengintimidasi siapapun. Terdiri dari 600 halaman lebih, ternyata novel ini tidak sama sekali membosankan. Si protagonis adalah Samuel, seorang dosen dan penulis novel bestseller. Ia berada di tengah writer's block pasca kesuksesan novel debutnya. Ia pun terancam terlilit utang saat tak kunjung mampu menyelesaikan naskah novel baru. Hingga, di ujung telepon sana, ibunya membutuhkan bantuannya untuk bebas dari sebuah kasus penganiayaan pada seorang senator. Samuel melihatnya sebagai peluang untuk bahan buku barunya. Namun, di tengah prosesnya, ia justru mempelajari seluk beluk keluarga dan dirinya sendiri. Kabarnya, novel laris ini akan segera diadaptasi dalam bentuk miniseri. 7. The Great Alone Kristin Hannah sebelumnya sukses dengan novel berlatarkan Perang Dunia II, The Nightingale. Ia kembali dengan The Great Alone yang masih berhubungan dengan kehidupan pasca perang, tepatnya perang Vietnam yang menghancurkan hidup seorang pria bernama Ernt Allbright. Secara impulsif ia pun mengajak keluarganya pindah ke Alaska untuk memulai hidup baru. Awalnya semua baik-baik saja, tetapi Alaska ternyata menyimpan sisi pahit yang sangat mempengaruhi kehidupan keluarga ini, terutama sang putri, Leni yang masih berusia 13 tahun saat itu. Silakan cek dan cari novel mana yang paling menarik bagimu. Mari tambah daftar buku yang sudah kamu baca sebelum tahun berganti. Baca Juga 5 Rekomendasi Novel Bertema Kehidupan yang Dapat Menginspirasi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Clannadmerupakan cerita roman sekolah dengan subplot keluarga yang kuat. Nostalgia dan masa kecil mungkin memang indah, tetapi melangkah maju menjadi dewasa dan menghadap masa depan juga sesuatu yang tidak kalah indahnya. Dapat ditonton di Salah satu anime bertema keluarga yang diangkat dari novel ringan keluaran era 2000an akhir
“Betapa kaget ketika Wurry Srie tahu bahwa jejaka di hadapannya adalah seorang santri.” Ketika membaca buku Catatan Kecil untuk Keluarga, saya teringat sebuah quotes kawan ghibah saya. “Kata orang, pengalaman adalah pelajaran paling mahal. Namun kita tak harus membayar mahal bila bisa belajar dari pengalaman orang lain, kan?” Kata-kata dari kawan ghibah saya yang merupakan ibu-ibu itu saya kira sangat cocok ditujukan untuk buku Catatan Kecil untuk Keluarga karya Wurry Srie ini. *** Wurry Srie adalah seorang ibu rumah tangga yang suka menulis sejak kecil. Dia suka menuliskan catatan ringan sehari-harinya di platform media sosial. Buku Catatan Kecil untuk Keluarga ini merupakan kumpulan esai pilihan tentang parenting. Esai-esai tersebut sebelumnya sudah tayang di media online nasional. Benang merah dari catatan Wurry Srie adalah tentang keluarga sehari-hari. Tentunya, apa yang Wurry Srie tulis juga tidak ndakik-ndakik dan ngadi-ngadi. Ketika membuka buku ini, saya langsung tertuju pada judul tulisan pertama dengan judul, “Anak Nakal Haruskah ke Pesantren?” Saya pun teringat masa-masa sebelum saya nyantri. Saya kira anak nakal memang harus dimasukkan pesantren agar menjadi baik. Namun setelah nyantri, saya mendapati bahwa hal itu bukanlah hal yang diharuskan. Wurry Srie membagikan pengalamannya ketika dalam perjalanan antarkota ia menjumpai sosok jejaka tanggung dengan pakaian jaket jeans, celana pendek, dan berambut plontos. Sosok muda itu mencuri perhatiannya. Hatinya terusik untuk melontarkan beberapa pertanyaan. Betapa kaget ketika Wurry Srie tahu bahwa jejaka di hadapannya adalah seorang santri. Namun ada hal yang lebih mengejutkannya lagi. Ketika diajak shalat, jejaka itu menolak ajakan Wurry Srie dengan alasan tidak membawa perlengkapan sholat. Dari kejadian itu Wurry Srie belajar memahami bahwa orang tua tetap menjadi nomor satu dalam pembentukan watak anak. Sementara pesantren hanyalah sarana pembantu. Idealisme Orangtua Lalu, yang tak kalah menarik adalah esai kedua dengan judul “Ketika Buah Hati Menuju Masa Akil Balig”. Dalam cerita sederhananya, Wurry Srie menjelaskan bagaimana kita harus menyikapi ketika buah hati menuju akil dan balig. Tak hanya dua esai tersebut, tentunya masih banyak lagi cerita menarik lainnya yang tak mungkin saya tuliskan di sini agar Anda bisa membacanya sendiri. Buku ini memang berisi tentang keluarga. Meski begitu, ia sangat penting dimiliki oleh semua kalangan. Termasuk jomlo seperti saya yang kelak juga akan berkeluarga. Buku setebal 140 halaman ini berisi 25 tulisan Wurry Srie yang ditulis dengan bahasa sehari-hari dengan cerita yang mengalir dan begitu mudah dipahami. Kita bisa membacanya dari mana saja tak perlu membacanya secara berurutan karena setiap judul memiliki cerita yang berbeda. Sebagai buku pertama Wurry Srie, tentu ada beberapa kekurangan minor dalam buku Catatan Kecil untuk Keluarga. Salah satunya ada satu tulisan yang keluar dari tema pembahasan tentang keluarga atau parenting. Yakni tulisan yang berjudul “Toleransi yang Tergerus Lantunan Tadarus”. Alih-alih berbicara tentang anak atau keluarga Wurry Srie justru membicarakan toleransi dalam lingkup yang terlalu luas hingga keluar dari benang merah buku ini. Meski begitu, tulisannya tetap mengasyikkan untuk dibaca. Ada salah satu hal yang saya pahami ketika membaca buku ini. Orang tua memang selalu ingin menjadi yang sempurna dalam mendidik anak, bahkan ingin menjadikan anaknya sesuai idealisme mereka. Banyak orang tua selalu mengejar kesempurnaan anaknya. Mereka berharap mampu menjadikan anaknya menjadi yang terbaik. Sampai pada suatu titik, kadar harapan yang berlebihan justru menempatkan harapan orangtua menjadi tuntutan. Hal itu akhirnya hanya membuat anak terlihat kurang terus-menerus. *** Seperti kata Mas Iqbal Aji Daryono, hubungan antara anak dan orang tua adalah medan luas tempat belajar dengan limpahan ilmu yang tiada habisnya. Anak-anak memang belajar, tetapi ternyata orang tua juga terus belajar. Tanpa membayar mahal, saya pun belajar banyak hal dari buku ini. Saya yakin pelajaran yang saya dapat dari buku ini kelak berguna bagi saya yang kini masih seorang laki-laki yang cuma bisa ngurus anak kucing. Judul Buku Catatan Kecil untuk Keluarga Penulis Wurry Srie Editor Bhagaskoro Pradipto Tebal viii+ 140 hlm. ; 14 x 20 cm. ISBN 978-623-5663-38-8 Tahun terbit September 2022 Penerbit Galuh Patria Muhamad Ulinnuha, santri lajang yang cuma bisa ngurus anak kucing. [red/zhr/brsm]
Kalaukedua orang tuanya pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Kisah Rani, Alif selalu menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Rani bahkan menyebutnya malaikat kecil. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orang tua sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam hati kecil saya menginginkan anak seperti Alif.
Membacakan cerita fiksi mulai dari dongeng hewan, persahabatan, kerajaan, sekolah, dan lainnya bisa menjadi kegiatan yang menarik untuk Si Kecil. Selain mendengar cerita, anak-anak akan memelajari banyak hal, membiasakan membaca buku atau cerita kepada Si Kecil sejak dini bisa menambah perbendaharaan kosakata untuk Si Kecil. Kegiatan membaca juga dapat merangsang otak anak-anak agar mereka mampu untuk berpikir imajinatif dan beragam cerita yang dihadirkan, Ayah dan Bunda juga dapat sesekali mengajarkan nilai-nilai kebaikan di dalamnya agar ditiru oleh anak-anak. Cerita fiksi pendek anak dengan beragam alur sederhana banyak mengandung nilai kebaikan untuk Si Kecil. Apa itu cerita fiksi dan ciri-cirinya?Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita fiksi adalah cerita rekaan dengan beragam tema yang bersumber dari imajinasi sang itu, berbeda halnya dengan cerita fiksi, cerita non fiksi ialah cerita yang ditulis oleh pengarang dengan lebih banyak memasukkan unsur factual nyata ketimbang cerita fiksi dan non fiksi pun tentunya berbeda. Contoh cerita fiksi yang umumnya dikenal misalnya kumpulan cerita pendek cerpen, cerita inspiratif, novel, naskah drama, puisi, dan lain fiksi terbagi ke dalam dua jenis, yaitu cerita fiksi panjang dan cerita fiksi pendek. Keduanya tidak memiliki perbedaan signifikan, dapat dilihat dari panjang atau pendeknya alur cerita yang dari buku Pengkajian Prosa Fiksi 2014, ciri-ciri cerita fiksi yaitu sebagai berikutBanyak menggunakan bahasa yang konotatif kata-kata yang biasanya mengandung kiasan atau bukan arti sebenarnya untuk memperindah kalimatBersifat khayali atau imajinatifMemenuhi syarat-syarat estetika Ayah atau Bunda yang sering kebingungan atau kehabisan topik memilih cerita fiksi agar anak tidak mudah bosan, bisa melihat rekomendasinya berikut ini. Simak kumpulan cerita fiksi berikut ini ya, Contoh cerita fiksi tentang hewan Si Kancil dan BuayaCerita bermula ketika si kancil yang sedang mencari makan di hutan, melihat banyak pohon yang sudah berbuah di area di seberang sungai. Namun karena aliran air sungai yang deras, kancil kesulitan untuk tersebut juga menjadi tempat tinggal dari para ia menemukan ide cemerlang dan memanggil seekor buaya. “Hey, buaya keluarlah! Aku punya kabar gembira!” seru si pun datang menghampirinya, kemudian kancil bercerita bahwa ia memiliki daging segar dan hendak membagikannya untuk seluruh buaya di kemudian menyuruh buaya tersebut untuk memanggil teman-temannya yang lain, agar mereka juga mendapatkan daging segar hal itu, si buaya lantas memanggil bisa membagikan daging dengan adil, si kancil meminta para buaya untuk berjejer rapi. “Berbarislah agar aku bisa menghitung berapa jumlah kalian,” buaya yang percaya lantas mulai berbaris membentuk jembatan dari tepi sungai hingga ke tepi wilayah di ini kemudian digunakan oleh si kancil untuk menyeberang sungai sambil berpura-pura menghitung jumlah di seberang, ia pun tertawa terbahak-bahak.“Sebenarnya aku tidak punya daging, aku hanya membutuhkan bantuan kalian untung menyebarang! Hahaha” kata buaya pun marah dan mencoba menangkapnya, sayangnya si kancil sudah terlanjur lari menjauh dari tepian Cerita fiksi tentang kehidupan sekolah Hari Pertama SekolahNamaku Sesi. Umurku enam tahun. Aku akan pergi ke Sekolah Dasar Manyinga untuk pertama pertamaku sekolah berlangsung sangat baik. Aku bangun pagi lebih awal. Ayah menemaniku ke sekolah. Kami berpapasan dengan banyak siswa yang lain di jalan. Beberapa siswa ditemani dengan orang tua masuk sekolah berbunyi. Siswa-siswa yang lain mulai berlari. Aku berlari dan masuk ke dalam barisan. Sambil memperhatikan mereka, aku merasa sangat kecil. Mereka semua terlihat jauh lebih siswa perempuan yang lebih tua memegang tanganku dan membawaku ke barisan siswa yang seumuran aku salah kelas!Sementara aku berbaris di samping siswa-siswa yang seumuran, aku mendengar seseorang berteriak, “Bu Guru, dia kencing di celananya!”Kami semua menoleh. Aku melihat seorang anak laki-laki memegang celana pendeknya dengan basah. Matanya penuh air mata. Seorang siswa laki-laki yang lebih tua, memegang tangannya dan membawanya mencari ibu guru menunjukkan kelas kami. Ruangannya besar dan siswa laki-laki datang terlambat dengan menjinjing sepatunya. Ibu guru bertanya mengapa dia melakukan hal menjawab bahwa ibunya selalu mengajarinya untuk melepas sepatu sebelum masuk ke dalam ruangan. Kami semua tertawa terbahak-bahak sekolah kembali semua bergegas keluar dan mulai berbaris. Ibu guru datang dan memberitahu kami bahwa sekarang saatnya istirahat dan tidak perlu berbaris. Waktunya bermain!Setelah beberapa saat, bel sekolah berbunyi lagi. Semua siswa bergegas ke kelas mereka. aku sedikit tersesat. Aku tidak tahu harus pergi ke mana. Aku lupa di mana letak ruang kelasku!Aku melihat sebuah kelas dan masuk ke dalamnya. Dua siswa lain mengikutiku. Tak seorang pun dari kami yang tahu harus ke satu siswa yang bersamaku mulai menangis. Seorang siswa perempuan yang lebih tua bertanya apa yang yang menangis itu menjawab bahwa dia ingin bertemu dengan siswa tertawa, tapi ada anak lain yang ingin membantunya. Salah satu siswa perempuan yang lebih tua mengantar kami kembali ke guru menerangkan kepada kami bahwa sebentar lagi waktunya pulang ke rumah dan kami harus menunggu orang tua untuk datang menjemput kami di sekolah. Bel sekolah kembali Teng! Teng!Kami sangat gembira melihat orang tua kami menunggu di luar!Setelah makan malam, ayah dan ibu bertanya kepadaku bagaimana hari pertamaku sekolah berlangsung. Aku bercerita kepada mereka bahwa aku dan siswa-siswa lainnya salah masuk tertawa dan menasihatiku agar aku harus mendengar perkataan ibu guru dengan baik. Aku susah tidur malam itu. Aku tidak sabar untuk memulai hari keduaku di sekolah!Pengarang Rehema Contoh dongeng fiksi tentang kehidupan Kisah HidupKeluarga Smith adalah keluarga kecil yang terdiri atas Bu Emily, Pak Peter, dan putri mungil mereka yang berusia 5 tahun, June. Mereka bertiga hidup sederhana dan adalah anak lucu yang menyukai segala hal, kecuali anak selalu menangis atau memeluk orang tuanya ketika didekati oleh hewan peliharaan teman dan saudaranya. Bu Emily dan Pak Peter tak habis pikir kenapa putri mereka bisa takut pada hewan peliharaan yang begitu hari, pulang dari sekolah, June merasa seperti ada seseorang atau sesuatu yang mengikutinya. June menengok ke belakang, rupanya ada seekor anak anjing liar menggemaskan yang berusaha keras mengusirnya, tetapi tidak berhasil. Anak anjing itu terus mengikutinya sampai ke rumah. Saat Bu Emily membuka pintu, June langsung berlari dan bersembunyi di belakang ibunya. Bu Emily bertanya apakah dia baik-baik pun bercerita tentang anak anjing yang mengikutinya dan kini masih menunggu di halaman Emily meyakinkan putrinya bahwa anak anjing itu tidak akan masuk ke dalam rumah. Namun, June bersikeras agar ibunya mengusir anak anjing itu. Anak anjing itu berlari, tetapi kemudian kembali lagi dan bersembunyi di balik harinya, Bu Emily menceritakan kejadian itu kepada suaminya dan dia menanyakan keadaan June. Pak Peter meminta mereka agar berhati-hati karena itu anjing paginya, June berjalan menuju halte bus dan terus menengok ke belakang untuk memeriksa apakah anak anjing itu masih mengikutinya. June terus melihat ke belakang dan hampir menyeberang jalan tanpa melihat kiri Guk! Guk!Tiba-tiba, dia mendengar suara anjing menggonggong dan melihat ada mobil yang melaju kencang ke arahnya. June hanya berdiri terpaku sampai dia melihat anak anjing yang kemarin itu berlari ke arahnya. Untungnya June langsung melangkah mundur dan lari menyelamatkan mengambil jalan memutar saat pulang. Dia terkejut ketika melihat anak anjing yang sama mengibas-ngibaskan ekornya kegirangan saat melihatnya kembali. June lekas berlari ke memberi tahu ibunya tentang kejadian yang dia alami. Ibunya lega, June selamat berkat anak anjing yang memperingatkannya. Bu Emily ingin menghadiahi anak anjing itu semangkuk dia keluar untuk mencarinya. Dia menemukan anak anjing itu sedang bersembunyi di balik semak-semak dan membujuknya agar mau minum susu. Anak anjing itu pun patuh dan meminumnya hingga Emily mengelus-elus anak anjing itu dan ternyata ada kalung nama di lehernya. Bu Emily membawa masuk anjing itu ke gerasi dan membuatkannya kendang harinya, Pak Peter coba mencari tahu. Rupanya anak anjing itu adalah milik seorang wanita tua yang baru saja tidak ada keluarga yang mau merawatnya, anak anjing itu pun dibiarkan berkeliaran. Bu Emily memberi tahu June bahwa sekaranglah saatnya jika dia ingin berterima kasih kepada anak anjing akan membawa anak anjing itu ke tempat penampungan besok. June tidak mau dan langsung pergi ke malam, anak anjing itu terus melolong di garasi. Pak Peter berusaha menenangkannya, tetapi anjing itu benar-benar ketakutan. June bergegas turun ke anak anjing itu melihatnya, ia langsung berhenti melolong, mengibas-ngibaskan ekornya, dan berlari ke arah ayahnya. June ketakutan dan berlari ke arah Peter meyakinkan June bahwa anak anjing itu sangat menyukainya dan hanya ingin anjing itu sangat senang berada di dekat June dan mengikutinya ke mana-mana. June merasa kesal dan akhirnya mengelus-elusnya. Anak anjing itu mulai melompat-lompat dan June tidak bisa menahan gelak harinya, ketika Bu Emily dan Pak Peter bersiap-siap membawa anak anjing itu ke tempat penampungan, mereka mendengar June bertanya kepada orang tuanya apakah anak anjing itu bisa tinggal bersama tuanya bilang bahwa mereka ingin sekali June memiliki hewan peliharaan. Namun syaratnya, dia harus memberi nama anak anjing mungil anak anjing itu telah menyelamatkan hidupnya, June sudah memilih nama yang pas untuknya, yaitu Hidup. Hidup pun mengisi hati June dan menjadi sahabat yang paling dia Rubi Contoh kisah fiksi tentang kerajaan Raja yang Gemuk dan Anjing yang KurusAlkisah terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Raja tersebut bertubuh gemuk karena ia hobi yang gemuk itu memiliki seekor anjing peliharaan yang saat, sang raja memutuskan pergi bersama anjingnya yang kurus untuk bertamasya di sebuah di sana, si anjing melihat seekor burung yang terbang ke sana ke mari sehingga menarik perhatiannya. Lalu, anjing itu berlari untuk menangkap burung raja yang melihat hewan peliharaannya mengejar seekor burung, lantas mulai berlari mengejar anjing berlari dan terus berlari selama beberapa hari tak kenal waktu. Sampai akhirnya, kemudian sang raja berhasil menangkap anjing itu. Karena sang raja terus berlari selama berhari-hari untuk menangkap anjingnya, tubuhnya pun kini menjadi kurus. Ia bukan lagi raja yang gemuk Contoh cerita fiksi tentang cinta Aku Cinta IbukuDi dalam rahim ibu, aku menghisap tenaganya. Namun, ibu tidak menyerah meski semua tenaganya menyisakan sedikit untuk dirinya, banyak untukku, di hari sembilan bulan yang berat dan melelahkan terasa seperti bertahun-tahun oh kumpulkan sisa-sisa tenagamu untuk membawaku ke dunia yang muram ini. Engkau memilih kelaparan agar aku compang-camping agar aku bisa berpakaian layak. Ibu rela miskin agar aku rela tidur di tikar agar aku dapat terlelap di kasur. Ibu rela terjaga agar aku terlelap dengan cinta padamu Ibu, aku cinta padamu. Pengarang Acaro Cerita fiksi tentang persahabatan Sahabat MerpatiSeorang kakek bercerita pada cucunya tentang kisah persahabatan merpati dan bagaimana mereka bertahan hidup.“Tim, aku ingin mengajarimu sesuatu.” Kata Kakek. Sang cucu yang bernama Tim mengikuti kakek menuju balkon.“Apa yang kamu tahu tentang merpati?”“Tidak banyak,” kata Tim.“Aku tahunya merpati berkumpul dalam jumlah besar dan orang-orang memberi mereka makan roti.”“Merpati itu burung yang luar biasa. Burung-burung itu keturunan merpati batu, yang hidup di pegunungan dan tebing di tepi laut.”Ketika kata burung disebut, Benny si kucing bangun dan menegangkan cakarnya.“Lihat, ada kawanan merpati datang,” kata Kakek.“Apakah mereka selalu bepergian dalam jumlah besar?” tanya Tim.“Ya, jumlahnya antara lima puluh sampai seratus. Mereka suka bergerombol. Artinya, mereka adalah spesies sosial. mereka bergerak bersama dan berburu makanan untuk kelangsungan hidup kawanannya.”Kakek menunjuk sepasang burung yang terbang bersama di atas atap.“Kedua burung itu berpasangan, Tim. Mereka berkembang biak dan tinggal bersama seumur hidup. Merpati itu binatang yang setia.”Tim melihat seekor merpati akan hinggap di balkon. Benny si kucing juga melihatnya dan mengayunkan cakar berusaha menjangkaunya.“Benny ingin memakannya,” Kata Tim.“Gerakan burung itu terlalu cepat untuk Benny,” Sahut Kakek.“Ada biji-bijian dan buah beri di pagar dan lantai balkon kita,” Kata Kakek.“Burung-burung itu ingin memakannya. Perhatikan, mereka berkerumun sambil berusaha tetap terbang.”“Sepertinya mereka membentuk pola,” Kata Tim.“Itulah yang mereka lakukan. Mereka akan membentuk kawanan di sekitar sumber makanan.”Kemudian nenek Tim muncul. “Aku sedang mengajari Tim tentang merpati,” Kata Kakek.“Sekarang Tim tahu bahwa merpati jantan berjalan lucu dan tegap, membusungkan bulu mereka, dan berusaha keras untuk menarik perhatian betina.”“Kau melakukannya juga padaku!” kata nenek.“Dulu kamu suka berdiri gagah dan menari.”“Aku bisa melihat mereka berkelahi,” seru Tim.“Mereka berbalik dan berputar di udara.”“Salah satu dari mereka akan berkuasa dan yang lain akan menyerah,” jelas Kakek.“Apakah merpati punya musuh?” tanya Tim.“Ya, mereka punya pemangsa.”“Apa itu?”“Ada burung lain yang memangsa merpati,” jawab Kakek.“Alap-alap kawah namanya, burung tercepat di langit. Mereka memangsa merpati di kota-kota.”“Terkadang merpati juga mengganggu,” Kata Kakek.“Seperti sekarang. Merpati itu menjatuhkan kotorannya di kepala kucing! Hus! Pergi!”Merpati itu menjatuhkan kotorannya di kepala Benny, lalu terbang pergi, meninggalkan Benny yang kesal. Merpati lain bertengger di lampu luar dan yang lain mulai berjalan masuk ke rumah. Kakek Tim kehabisan kesabaran dan menakuti sekelompok burung itu agar pergi dari balkon karena mereka ada dimana-mana.“Apakah menurut Kakek, aku bisa terbang?” tanya Tim.“Tidak mungkin,” jawab Kakek sambil tertawa.“Tubuhmu tidak dirancang untuk terbang. Tubuh merpati bisa karena bersifat aerodinamis.”Pada saat itu, Benny si kucing sedang mengayunkan cakarnya. Ia mencoba menangkap seekor merpati, membuat si merpati meloncat ke udara dan terbang menjauhi si kucing. Tim mulai bersiul dan merpati yang ada di dekatnya menikmati nadanya.“Mungkin aku harus menjadi lebih kuat dan lentur,” kata Tim.“Sehingga aku bisa mengangkat diriku sendiri dan terbang,” melakukan serangkaian peregangan dan Gerakan untuk membuat tubuhnya lebih lentur dan Benny mengepakkan tangannya ke samping sekuat tenaga dengan cepat, mencoba terbang.“Tidak ada gunanya,” keluh Tim. “Tubuhku terlalu berat. Aku tak bisa terbang.”Kakek tertawa. “Sudah kubilang, kamu tidak bisa terbang.” kata menyaksikan Tim dengan antusias dan penuh minat menggunakan kacamata perekam khusus untuk mengambil video dan berencana menunjukkan video itu kepada teman-temannya nanti.“Banyak daerah menganggap merpati sebagai hama,” kata Kakek.“Namun aku menganggap mereka tidak berbahaya. Mereka adalah teman. Mereka hanya mencari makanan. Mereka memang berantakan, membuang kotoran di sepanjang alun-alun, tetapi makhluk mana yang tidak berantakan sama sekali? Jika kamu melihat merpati, perlakukan mereka dengan baik.”Salah satu merpati merasa begitu tenang di sekitar Tim. Ia bertengger di lengan Tim dan beristirahat.“Sepertinya, kamu telah berteman dengannya.” kata Hallo Cerita fiksi pendek untuk penghantar tidur anak Hari yang MengesankanSeorang anak menikmati hari yang tidak akan pernah dia itu hujan, aku pulang untuk mengeringkan badan. Setelah badanku kering, aku mencium aroma sedap masakan makan, aku mendengarkan aku pergi ke kebun sambil tersenyum lebar. Aku lapar. Aku melihat pohon apel yang besar di kebun dan berlari menuju pohon itu untuk makan harinya, hujan turun lagi. Ayah menampung air di ember sebelum hujan berhenti. Kota kami ditutup sehingga kami tidak punya air untuk kami pergi ke toko untuk berbelanja. Aku menyukai syal warna ungu. Nenekku membacakan buku kesukaanku. “Wuuus, angin berembus ketika rubah-rubah itu lari,” baca pergi membeli aneka manisan untuk tamu yang akan datang besok. Aku suka akan duduk bersama dana makan manisan dengan tamu juga suka merajut!Ibu mengajakku naik unta, menyenangkan sekali!Itulah hari yang kulewati. Aku tak akan pernah melupakan kejadian hari itu!Pengarang Mia cerita fiksi dengan beragam tema untuk anak-anak/ Foto Getty Images/iStockphoto/Jub Job8. Cerita fiksi pendek tentang kisah anak Berjalan-jalan bersama MamaHari ini adalah hari yang sangat sibuk. Banyak sekali yang akan dilihat dan dilakukan oleh Mama dan aku. Kami berjalan kaki ke stasiun dan mendapati orang-orang sedang mengantri. Baik tua maupun muda, yang pendiam dan yang bawel, semua pergi ke jendela minibus, aku melihat mobil-mobil melaju. Ada yang cepat, ada yang lambat, ada yang besar, ada yang kecil. Di kota ada banyak sekali gedung! Di mana-mana aku melihat gedung yang tinggi dan yang rendah, yang berdinding kaca dan bertembok dan aku berjalan masuk keluar toko. Toko pakaian, toko buku, toko tas, dan banyak lagi. Mama mencoba beberapa sepatu. Ada sepatu merah, sepatu hijau, sepatu berhak tinggi, dan sepatu berhak Ola! Hello! Jambo!Di sebuah toko besar, kami memenuhi troli dengan makanan. Ada kotak-kotak sereal dan berkantung-kantung buah. Ada tepung berkantung-kantung dan jus menunjukkan padaku mainan-mainan dan menyuruhku memilih! Ada mainan yang empuk, ada yang bulat, ada yang berisik, ada yang ini kami sudah membeli banyak barang. Berkantung-kantung makanan dan berbungkus-bungkus pakaian. Ada sepasang sepatu dan beberapa di rumah, di dalam tempat tinggal kami yang sunyi, aku membuka hadiah istimewa dari Mama yang dibeli hanya untukku!Pengarang Cisanga Cerita pendek tentang ayah Ayah, Ayah Warna Apa yang Kau Lihat?“Silakan, belilah cashmas, penuh warna dan cerah. Lihatlah dunia dengan warna-warni baru,” Kata seorang penjual yang menjajakan cashmas atau kacamata dengan lensa beraneka pergi jalan-jalan dengan Ayah dan langsung tertarik dengan kacamata warna-warni yang dijual tersebut.“Ayah, ayo, kita main tebak-tebakan. Kami akan memilih satu warna. Lalu, Ayah harus menebak warna apa itu,” dan aku kemudian menghampiri penjual tersebut dan membeli satu kacamata berwarna kuning.“Cepat, Ayah, ayo, kita segera mulai permainannya!” aku berseru riang.“Apa warna balon ini, Ayah?” tanyaku sembari menunjuk salah satu balon yang juga dijual di dekat sana.“Gampang sekali. Menurut Ayah, warnanya hijau,” jawab Ayah dengan yakin saat melihat balon yang kupegang.“Bukan, Ayah, warnanya bukan hijau! Balon ini berwarna biru muda!” kataku.“Kalau gula buatan Ayah, warnanya apa coba?”Pengarang Ekta Cerita pendek tentang petualangan Petualangan Gum-gum yang MenyenangkanSuatu ketika, Gum-gum sangat bersemangat. Dia pergi bersenang untuk pertama kalinya. Keluarganya juga bersemangat menanggapinya. “Bbbrrrraaaab! Grrroomb!”Moncong Gum-gum menyentuh air dan kemudian “Wuusss…”Gelombang besar di sungai mengepungnya. Gum-gum menggerak-gerakkan kakinya, mengibaskan ekornya, dan berkata, “Papa, lihat! Aku sedang berenang! Lihat!”“….Papa?” Gum-gum melihat ke depan dan ke belakang, lalu ke kanan dan ke kirim dan berkata sekali lagi, “Papa?”Dia benar-benar sendirian, keluarganya telah berenang jauh berang-berang lewat di sebelahnya sambil mengambang. Gum-gum bertanya kepadanya, “Tuan berang-berang, apakah kamu melihat keluargaku?”Berang-berang menjawab, “Tidak, tetapi aku telah melihat begitu banyak bintang, apakah kamu melihat keluargaku?”Berang-berang menjawab, “Tidak, tetapi aku telah melihat begitu banyak bintang, apakah kamu ingin melihat beberapa?”Dia berkata, “Mungkin lain kali saja. Terima kasih!”Pada saat itu, “Brrroooorft! Rrraap!”Itu suara keluarganya! Gum-gum pun tertawa gembira dan berenang ke arah suara seekor lumba-lumba melompat keluar dari air di depannya. Gum-gum pun bertanya padanya, “Nyonya lumba-lumba, apakah kamu tahu di mana keluargaku?”Lumba-lumba menjawab, “Tidak, tapi aku tahu di mana ikan-ikan terbaik berada, apakah kamu ingin memakannya satu?”Gum-gum berkata, “Mungkin lain kali. Terima kasih!”Pada saat itu, “Drrrb! Grrraaaab!”Itu adalah suara keluarganya! Gum-gum tertawa gembira dan berenang ke arah suara itu. Di sana ada siput yang berada di atas sebuah batu keras di tepi sungai.“Kakak siput, bisakah kamu membantuku menemukan keluargaku?” tanya Gum-gum.“Jika kamu mau, aku dapat membantumu menemukan sebuah batu datar untuk kamu duduki,” jawab berkata, “Mungkin lain waktu. Terima kasih!”Pada saat itu, “Pppsrrr! Frrraft!”Itu suara keluarganya! Gum-gum tertawa gembira dan berenang menuju suara itu. Gum-gum melihat seekor buaya gavial buaya pemakan ikan besar yang tua sedang bersama dengan beberapa buaya gavial kecil yang berenang di pun bertanya kepadanya, “Kakek Gavial, apakah kamu melihat keluargaku?”Buaya tua itu bertanya kepadanya, “Apakah namamu Gum-gum?”Dia menjawab, “Ya, aku Gum-gum.”“Kalau begitu, ya, aku telah melihat keluargamu! Mereka telah mencarimu kemana-mana, sayangku. Dengar!”Gum-gum mendengarkan dan buaya-buaya kecil itu masih bersamanya. Pada saat itu, terdengar suara dari hulu sungai aliran sungai yang berada di atas atau dikenal sebagai pusat sumber sungai.“Grrraaaab! Gom! Prraaft! Gom! Goom! Gooom!” itu suara keluarganya dan mereka tidak jauh dari tempatnya! Gum-gum tertawa gembira dan berenang ke arah suara itu. Setelah beberapa saat, Gum-gum mencapai tepian berpasir dan merangkak ke sana, ia terlalu lelah setelah berenang jauh. Sebuah suara memanggil, “Gum-gum?”“Papa?” Gum-gum melihat sesuatu yang besar menuju ke arahnya. “Papa!” Papa membungkuk dan memberinya dorongan kecil penuh kasih berkata padanya, “Selamat datang kembali, Gum-gum! Ke mana kamu pergi?” Gum-gum menjawabnya sambil tertawa.“Aku telah melakukan petualangan yang menyenangkan dan besok aku ingin pergi lagi!”Gum-gum tinggal di Sungai Gangga Besar dengan keluarga besar buaya gavial yang ramai. Gum-gum pergi berenang setiap hari guna menangkap serangga-serangga dan ikan-ikan untuk makan siang. Ketika berenang setiap hari, dia bertemu dengan berbagai jenis makhluk seperti lumba-lumba, berang-berang, siput, unggas air, para nelayan di atas perahu mereka, kerbau, ular, dan Aparna Cerita legenda Danau TobaAlkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pria bernama Toba. Suatu hari, ia hendak pergi memancing ikan di danau. Namun, saat memancing, Toba ternyata mendapatkan seekor ikan mas. Ikan tersebut lantas di bawanya pulang ke di rumah, saat hendak dimasak, ikan mas tersebut tiba-tiba berubah menjadi seorang putri yang cantik tersebut kemudian berterima kasih kepada Toba karena telah membebaskannya. Sang putri lantas bersedia dipersunting dan menjadi istri Toba. Namun ia mengajukan syarat, bahwa Toba tidak boleh menceritakan akhirnya menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama tumbuh menjadi anak yang aktif namun sedikit ketika, Samosir diminta oleh ibunya agar mengantarkan bekal makan siang untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Saat di pertangahan jalan, Samosir yang merasa lapar lantas memakan bekal makan siang tersebut hingga tersisa bekal tersebut diberikan kepada ayahnya, sang ayah terkejut karena bekal yang dibawakan hanya kecewa, Toba lalu memarahi anaknya, Samosir. Karena terbawa emosi, Toba menyebut Samosir sebagai anak ikan yang tidak tahu diuntung. Ia telah melanggar janjinya kepada istrinya ucapan ayahnya, Samosir kaget dan merasa sedih. Ia lantas pulang dan mengadu kepada bahwa janjinya telah dilanggar oleh sang suami, Samosir dan ibunya tiba-tiba lama, munculnya sebuah semburan air dahsyat di dekat tempat tinggal mereka. Semburan tersebut kemudian berubah menjadi sebuah danau yang kini dikenal dengan nama Danau Toba. Sementara pulai kecil di tengah danau tersebut diberi nama Pulau dongeng cerita fiksi yang bisa Bunda pilih untuk dibacakan kepada Si Kecil sebagai pengantar yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 juga dongeng lain dalam video di bawah ini[GambasVideo Haibunda] rap/rap
ES5IQ93. 7qyxmr86e1.pages.dev/4557qyxmr86e1.pages.dev/1167qyxmr86e1.pages.dev/267qyxmr86e1.pages.dev/4497qyxmr86e1.pages.dev/1307qyxmr86e1.pages.dev/2957qyxmr86e1.pages.dev/3507qyxmr86e1.pages.dev/20
cerita tentang keluarga kecil