A Pilihlah satu tema pada pilihan tema sebagai berikut: Air sungai bermanfaat bagi pengairan sawah dan ladang. Sampah yang dibuang ke sungai akan menyumbat aliran air sungai. Pentingnya pendidikan tentang pelestarian lingkungan hidup. Penyebab utama kerusakan alam adalah perilaku manusia. B.
FNFathin N26 Oktober 2021 2246Pertanyaanubahlah penyajian anekdot aksi maling tertangkap cctv dari bentuk dialog ke bentuk narasi 3880Belum ada jawaban 🤔Ayo, jadi yang pertama menjawab pertanyaan ini!Mau jawaban yang cepat dan pasti benar?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuTanya ke ForumRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Chat TutorTemukan jawabannya dari Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!Klaim Gold gratis sekarang!Dengan Gold kamu bisa tanya soal ke Forum sepuasnya, Tewasnya6 laskar teroris FPI ini dijadikan alasan memojokkan Polri. Digunakan sebagai trigger perlawanan menjatuhkan Jokowi. Munarman pun dengan sengaja melakukan mobilisasi kekuatan narasi. Kebohongan yang dibalut dengan narasi jargon jihad, Islam, syahid, martir. Persis text-book strategi membakar Suriah digunakan oleh Munarman dan FPI.Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain. Jadi, makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot. Tugas 2 Siswa ditugasi untuk membaca kembali anekdot-anekdot. Kemudian, menentukan makna tersiratnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Contoh Jawaban Judul anekdot Kritikan sindiran Makna tersirat Gaji Besar Sindiran pada orang yang hanya ingin mendapatkan gaji besar, kekayaan dan jabatan secara instan, tetapi mau berusaha terlebih dahulu. Kalau mau kaya orang harus mau bekerja. C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Ind 1 Mengidentiikasi struktur teks anekdot. Ind 2 Mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot. Ind 3 Menganalisis kebahasaan teks anekdot. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi orientasi krisis reaksi koda. 1. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks. Bahasa Indonesia 119 2. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konlik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. 3. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. 4. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. 5. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada. Contoh analisis struktur teks anekdot. Aksi Maling Tertangkap CCTV Isi Struktur Seorang warga melapor kemalingan. Abstraksi Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” Orientasi Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Krisis Pelapor “Belum .... “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Reaksi Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Koda Petunjuk untuk Guru Guru dapat menyampaikan materi struktur teks anekdot dengan dua cara. Cara pertama, guru menjelaskan struktur teks anekdot isi tiap-tiap bagian struktur dengan menugaskan para siswa secara individual menganalisis struktur teks anekdot, kemudian mendiskusikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas. Dalam diskusi ini, guru sekaligus mengajak siswa mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks. Cara kedua, guru memberikan contoh analisis teks anekdot kemudian mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan isi tiap-tiap bagian struktur tek tersebut. Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 120 Tugas Menganalisis struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat. Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. Tono “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Tono “Ya, Udin tahu sebabnya.” Udin “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.” Tono “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Udin “Loh, apa hubungannya.” Tono “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Udin “???” Sumber http dengan penyesuaian. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Mengenal Berbagai Pola Penyajian Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Perhatikan kutipan berikut ini. Bahasa Indonesia 121 Tono “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kutipan anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik “ ....” 2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. 3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. Coba bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini. Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Sumber https Sumber Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 122 Tugas Untuk dapat memahami pola penyakjian anekdot, lakukan kegiatan berikut ini. 1. Ubahlah penyajian anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dari bentuk dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 2. Ubahlah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling Tertangkap CCTV. Contoh Jawaban Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Narasi Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum .... “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Seorang warga melapor kemalingan kepada kepolisian. “Pak saya kemalingan,” lapornya. “Kemalingan apa?” tanya Polisi. “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..,” jawab pelapor dengan tersenyum. Polisi bingung mendengar cerita pelapor. “Kemalingan kok beruntung?” tanya polisi. “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” tanya Polisi. “Belum ....,“ jawab pelapor sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. “Itu ilegal. Anda saya tangkap, ” kata Polisi. Pelapor bengong dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Bahasa Indonesia 123 Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Dialog Narasi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi tidak menanggapi Hakim “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Saksi kaget “Oh, maaf. Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah- olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu a menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu; b menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban; c menggunakan konjungsi kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, dan lalu; d menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; e menggunakan imperative sentece kalimat perintah; f menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Contoh analisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 124 Pidana Korupsi. Unsur Kebahasaan Cotoh Kalimat Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.” Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang Menjadi Pejabat, kemudian analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Seorang warga melapor kemalingan. Penggunaan kata kerja aksi Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Penggunaan kalimat seru “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Bahasa Indonesia 125 Judul anekdot Dosen yang menjadi Pejabat Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat Kalimat langsung Dalam teks tersebut, semua dialog ditulis dalam bentuk drama menggunakan kalimat langsung. Penggunaan kata kerja aksi “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Penggunaan kalimat seru Udin “???” D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan
KameraCCTV Indoor; K3 Bekerja pada Ketinggian; Sopir Tertangkap, DPO Perampok Pulomas Tinggal 1 Orang; Aksi Pencuri Kotak Amal Masjid Terekam CCTV; Aksi Maling Motor di Tasik Terekam CCTV; Arsip. Maret 2017; Februari 2017; Oktober 2015; Kategori. Berita; Our Service; Product; Meta. Masuk; Feed entri; Feed komentar; WordPress.org
pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 96 96 unsur kebahasaan teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV. /buku paket bahasa indonesia kelas 10 SMA/ RINGTIMES BANYUWANGI – Simak pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA tentang teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang Menjadi Pejabat. Pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA ini, diharapkan dapat membantu siswa belajar dan memudahkan untuk menjawab soal di halaman 96 97. Berikut pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA, sebagaimana dilansir dari pada 11 Oktober 2021. Baca Juga Soal dan Jawaban PTS Bahasa Indonesia SMP Kelas 8 Semester 1 Anekdot memiliki unsur kebahasan yang khas, yaitu menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, menggunakan kalimat retoris, menggunakan konjungsi, menggunakan kata kerja, dan sebagainya. Bacalah teks anekdot yang berjudul “Aksi Maling Tertangkap CCTV” dan "Dosen yang Menjadi Pejabat". Setelah membacanya, coba analisis unsur kebahasaannya. Baca Juga Soal UTS PTS 2021 Biologi Kelas 10 Semester 1 Lengkap dengan Kunci Jawaban Judul anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV Sumber Pembahasan contoh kalimat unsur kebahasaan teks anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang juga Menjadi Pejabat, materi Bahasa Indonesia kelas 10 SMA. / RINGTIMES BANYUWANGI – Artikel ini membahas tentang unsur kebahasaan dan contoh kalimat teks anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV’ dan Dosen yang juga Menjadi Pejabat’. Unsur kebahasaan yang akan dibahas yaitu kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, kalimat retoris, konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, penggunaan kata kerja aksi, kalimat perintah, dan kalimat seru. Dengan adanya artikel ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi belajar siswa untuk materi unsur kebahasaan teks anekdot, Bahasa Indonesia kelas 10 SMA. Baca Juga Kunci Jawaban Tema 6 SD MI Halaman 76 77, Mengapa Ujung Sendok Terasa Panas? Berikut ini adalah pembahasan contoh kalimat unsur kebahasaan teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV’. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu “Pak saya kemalingan.” Kalimat retoris “Kemalingan kok beruntung?” Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu - Penggunaan kata kerja aksi merekam dan melihat. Sumber Buku Sekolah Elektronik Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain. Jadi, makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot. Tugas 2 Siswa ditugaskan untuk membaca kembali anekdot-anekdot di atas, kemudian menentukan makna tersiratnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Contoh Jawaban Judul anekdot Kritikan sindiran Makna tersirat Gaji Besar Sindiran pada orang yang hanya ingin mendapatkan gaji besar, kekayaan dan jabatan secara tetapi mau berusaha terlebih dahulu. Kalau mau kaya orang harus mau bekerja. C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Ind 1 Mengidentiikasi struktur anekdot Ind 2 Mengenal berbagai pola penyajian anekdot Ind 3 Menganalisis kebahasaan anekdot PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Struktur Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi orientasi krisis reaksi koda. a Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks. Buku Guru Bahasa Indonesia 123 b Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konlik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. c Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. d Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. e Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada. Contoh analisis struktur teks anekdot. Aksi Maling Tertangkap CCTV Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntungPak...” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum .... “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda Petunjuk untuk Guru Guru dapat menyampaikan materi struktur teks anekdot dengan dua cara. Cara pertama , guru menjelaskan struktur teks anekdot isi tiap-tiap bagian strukturengan menugskan para siswa secara individual menganalisis struktur teks anekdot, kemudian mendiskusikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas. Dalam diskusi ini guru sekaligus mengajak siswa mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks. Cara kedua, guru memberikan contoh analisis teks anekdot kemudian mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan isi tiap-tiap bagian struktur tek tersebut. Kelas X SMAMASMKMAK 124 Tugas Menganalisis struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat Aksi Maling Tertangkap CCTV Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntungPak...” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum .... “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Sumber http dengan penyesuaian Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Mengenal Berbagai Pola Penyajian Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Buku Guru Bahasa Indonesia 125 Perhatikan kutipan berikut ini. Tono “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kutipan anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a Diawali dan dakhiri dengan tanda petik “ ....” b Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. c Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. Coba bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini. Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda menerima lima ribu dolar un- tuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkom- promi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Sumber https Sumber Kelas X SMAMASMKMAK 126 Tugas Untuk dapat memahami pola penyakjian anekdot, lakukan kegiatan berikt ini. a Ubahlah penyajian anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dari bentuk dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. b Ubahlah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Contoh Jawaban Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Narasi Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum .... “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Seorang warga melapor kemalingan kepada kepolisian. “Pak saya kemalingan,” lapornya. “Kemalingan apa?” tanya Polisi. “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..,” jawab pelapor dengan tersenyum. Polisi bingung mendengar cerita pelapor. “Kemalingan kok beruntung?” tanya polisi. “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” tanya Polisi. “Belum ....,“ jawab pelapor sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. “Itu ilegal. Anda saya tangkap, ” kata Polisi. Pelapor bengong dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Buku Guru Bahasa Indonesia 127 Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Narasi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi tidak menanggapi Hakim “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Saksi kaget “Oh, maaf. Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah- olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Menganalisis Kebahasaan Anekdot Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu a menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, b menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, c menggunakan konjungsi kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu, dan sebagainya, d menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; e menggunakan imperative sentece kalimat perintah; dan f menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Contoh analisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Kelas X SMAMASMKMAK 128 Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.” Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang menjadi Pejabat, kemudian analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Seorang warga melapor kemalingan. Penggunaan kata kerja aksi Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Penggunaan kalimat seru “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Judul anekdot Dosen yang menjadi Pejabat Buku Guru Bahasa Indonesia 129 Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat langsung Dalam teks tersebut, semua dialog ditulis dalam bentuk drama menggunakan kalimat langsung. Penggunaan kata kerja aksi “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Penggunaan kalimat seru Udin “???” D. Menciptakan kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan
sOtZP7.